Anyaman Tradisional dari Daun Lontar
By Rinto Tokan
Halo teman-teman. Sekarang saya berada di Flores Timur, tepatnya di pulau Adonara.
Kali ini sya mau membagikan cerita tentang kesenian tradisional yaitu anyaman dengan bahan dasar daun lontar.
Kegiatan membuat anyaman tidak hanya menggunakan daun lontar sebagai bahan dasarnya. Anyaman juga bisa menggunakan daun pandan, rotan, maupun bahan lainnya. Para pengayam di Flores Timur biasanya menggunakan daun lontar sebagai bahan baku membuat anyaman, karena daerah ini terdapat banyak sekali pohon lontar. Pohon lontar terkenal multifungsi. Tidak hanya daunnya yang dapat dimanfaatkan, batang pohon lontar juga bisa digunakan sebagai bahan bangunan, buah lontar yang masih muda bisa dikonsumsi, dan menghasilkan tuak. Tuak yang sudah dihasilkan tersebut bisa diolah lagi menjadi _arak atau yang terkenal dengan nama Sophia. Tidak hanya itu, lidi lontar juga dapat dianyam menjadi piring.
Daun lontar yang digunakan untuk menganyam biasanya menggunakan daun mudah atau pucuk dari pohon lontar. Pucuk pohon lontar diambil lalu dijemur selama 2 atau 3 hari sampai benar-benar kering. selanjutnya dibersihkan daunnya dan dibagi daun lontarnya menjadi ukuran kecil atau sesuai kebutuhan anyamanannya.
Hasil dari anyaman daun lontar ini sangat bervariasi diantaranya adalah kipas, tikar, liwan (bahasa Adonara)= nyiru dan lain sebagainya. Para ibu di Adonara memanfaat daun lontar ini untuk menambah penghasilan mereka dengan menjual berbagai jenis anyaman tersebut. Harganya pun sangat terjangkau mulai dari lima ribu rupiah sampai lima puluh ribu rupiah.
Selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi, semua kerajinan dari daun lontar dapat dijadikan buah tangan khas Flores Timur.
Oh ya, teman-teman
Sekian dulu cerita saya dari pulau Adonara.
Nantikan terus cerita selanjutnya.
Semoga bermanfaat dan jangan lupa di share yah.😇
Halo teman-teman. Sekarang saya berada di Flores Timur, tepatnya di pulau Adonara.
Kali ini sya mau membagikan cerita tentang kesenian tradisional yaitu anyaman dengan bahan dasar daun lontar.
Kegiatan membuat anyaman tidak hanya menggunakan daun lontar sebagai bahan dasarnya. Anyaman juga bisa menggunakan daun pandan, rotan, maupun bahan lainnya. Para pengayam di Flores Timur biasanya menggunakan daun lontar sebagai bahan baku membuat anyaman, karena daerah ini terdapat banyak sekali pohon lontar. Pohon lontar terkenal multifungsi. Tidak hanya daunnya yang dapat dimanfaatkan, batang pohon lontar juga bisa digunakan sebagai bahan bangunan, buah lontar yang masih muda bisa dikonsumsi, dan menghasilkan tuak. Tuak yang sudah dihasilkan tersebut bisa diolah lagi menjadi _arak atau yang terkenal dengan nama Sophia. Tidak hanya itu, lidi lontar juga dapat dianyam menjadi piring.
Daun lontar yang digunakan untuk menganyam biasanya menggunakan daun mudah atau pucuk dari pohon lontar. Pucuk pohon lontar diambil lalu dijemur selama 2 atau 3 hari sampai benar-benar kering. selanjutnya dibersihkan daunnya dan dibagi daun lontarnya menjadi ukuran kecil atau sesuai kebutuhan anyamanannya.
Hasil dari anyaman daun lontar ini sangat bervariasi diantaranya adalah kipas, tikar, liwan (bahasa Adonara)= nyiru dan lain sebagainya. Para ibu di Adonara memanfaat daun lontar ini untuk menambah penghasilan mereka dengan menjual berbagai jenis anyaman tersebut. Harganya pun sangat terjangkau mulai dari lima ribu rupiah sampai lima puluh ribu rupiah.
Selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi, semua kerajinan dari daun lontar dapat dijadikan buah tangan khas Flores Timur.
Oh ya, teman-teman
Sekian dulu cerita saya dari pulau Adonara.
Nantikan terus cerita selanjutnya.
Semoga bermanfaat dan jangan lupa di share yah.😇
Potret by Rinto Tokan
Comments
Post a Comment